HALOSULSEL.COM, WAJO -- DPRD Kabupaten Wajo menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PDAM Tirta Danau Tempe Kabupaten Wajo, Kamis (25/9/2025)
RDP ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi Kesatuan Rakyat Menggaugat (KERAMAT) terkait penyaluran air bersih yang tidak lancar.
Salah satu aspirator mengungkapkan kondisi air bersih PDAM yang diterima saat ini keruh dan jadwalnya yang tidak teratur. Sehingga terkadang ada warga yang tidak dapat air.
"Bahkan di daerah Pattirosompe ada yang sudah satu tahun tidak dapat air sehingga hanya membeli air galon untuk kebutuhan air bersih mereka," ungkapnya.
Menjawab pertanyaan itu Kabid Tehknis PDAM Wajo, Aco, manyampaikan salah satu penyebab ketidak lancaran PDAM karena bak penampungan yang tidak memadai.
"Bak penampungan tidak memadai. Lebih banyak air keluar dari pada yang masuk jadi over produksi," ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Wajo, Amshar Andi Timbang mempertanyakan ekstensi keberadaan PDAM mengingat telah terjadi beberapa kali pergantian Direktur tapi masalah yang muncul itu-itu terus.
"Jika alasan terjadi over produksi, ini berarti ada sesuatu yang tidak berkorelasi. Setau saya, dari 3 mesin intek yang dimiliki PDAM, sisa 1 yang berproduksi jadi terjadi over produksi, bukan bak penampungan saja," terangnya.
Mirisnya, lanjut Ketua Fraksi PKB DPRD Wajo ini, periode sebelumnya sudah ada penyertaan dana Rp 1,5 miliar tapi tidak dilakukan pergantian mesin Intek, malah penyambungan pipa baru.
"Itukan lucu. Dari 3 mesin Intek hanya 1 yang berproduksi lalu tiba-tiba jaringannya yang ditambah, inikan tidak rasional. Harusnya kan yang diganti mesin dan pipa instalasi yang sudah tidak memadai. Kanapa sambungan baru yang ditambah. Apa tidak menambah masalah," tambahnya
Karena itu, dia pun meminta dengan adanya problematika ini, PDAM melakukan infentarisasi yang harus dilakukan dan mencari solusi dari permasalahan ini.
Sementara itu, Anggota DPRD dari Fraksi PAN, Junaidi Muhammad, mengungkapkan PDAM ditahun 2024 merugi 1 Miliar lebih sehingga dipandangan umum Fraksi PAN meminta atesi yang serius dari pemerintah untuk PDAM Tirta Danau Tempe.
"Solusinya cuma ada dua, harus ada penyertaan modal. Karena siapapun direkturnya kalau tidak ada penyertaan modal akan bertambah utangnya," cetusnya.
Kemudian, keberanian pemerintah menaikkan tarif. "Kemarin ada usulan menaikkan tarif, karena saya sudah 16 tahun menjadi anggota dewan, belum pernah ada kenaikan tarif PDAM. Tapi ada mengatakan apa yang mereka kerja tapi, itu yang harus dilaksanakan," tegas Junaidi.
Belum lagi kata dia pipa instalasi yang masih digunakan sampai sekarang adalah pipa peninggalan jaman Belanda sehingga perlu ada penataan ulang. (Humas DPRD Wajo)
