Namun kemenangan itu tak lepas dari rentetan insiden yang mengguncang jalannya balapan — termasuk crash mengerikan Marc Marquez yang kembali “bertemu kutukan Mandalika”.
Crash Marquez dan Bezzecchi: Drama di Tikungan 7
Sejak lampu start padam, balapan sudah menyuguhkan tensi tinggi. Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing) melesat di depan, diikuti Luca Marini dan Fermin Aldeguer. Di sisi lain, Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) yang memulai dari pole justru start buruk dan terlempar ke belakang.
Berusaha menyalip untuk kembali ke barisan depan, Bezzecchi melakukan manuver terlalu agresif hingga menyenggol bagian belakang motor Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) di Tikungan 7. Keduanya pun terpelanting keras ke aspal panas Mandalika.
Bezzecchi bisa berdiri dan berjalan tertatih, namun Marquez terlihat menahan sakit pada bagian tangan kanannya. Belakangan, tim medis mengonfirmasi patah tulang metacarpal — menambah panjang daftar luka sang delapan kali juara dunia setiap kali melintas di sirkuit yang disebut-sebut “angker” bagi para pembalap top itu.
Ya, “kutukan Mandalika” kembali beraksi. Sejak debutnya pada 2022, lintasan ini sudah menumbangkan sederet nama besar, mulai dari Quartararo, Bagnaia, hingga kini Marquez lagi-lagi jadi korban.
Bagnaia Menyusul Tersungkur, Ducati Boncos
Belum sempat reda dari insiden Marquez-Bezzecchi, petaka juga menimpa Francesco “Pecco” Bagnaia. Pembalap andalan Ducati Lenovo Team itu terjatuh di Lap 9 saat tengah mencoba mengejar ketertinggalan.
Dua pembalap pabrikan Ducati out, tim merah benar-benar apes di Mandalika.
Aldeguer Menggila, Acosta Tak Berkutik
Di tengah kekacauan itu, rookie muda Fermin Aldeguer tampil seperti pembalap veteran. Setelah menyalip Acosta di Lap 7, ia langsung tancap gas tanpa menoleh ke belakang.
Sementara Acosta sibuk bertarung dengan Marini dan Alex Marquez, Aldeguer melesat jauh di depan, membangun jarak hampir sembilan detik!
Alex Rins dan Raul Fernandez sempat ikut memanaskan perebutan podium, tapi keduanya kehilangan grip ban di lap-lap akhir. Alex Marquez memanfaatkan momentum itu untuk merangsek ke posisi tiga.
Kemenangan Bersejarah Sang Rookie
Aldeguer akhirnya melintasi garis finis dengan dominan, menjadi pemenang MotoGP termuda kedua dalam sejarah (20 tahun 183 hari) — hanya kalah dari Marc Marquez di COTA 2013.
Ironisnya, Aldeguer merebut rekor itu di sirkuit yang justru kembali mencederai Marquez.
Podium pun dihuni dua pembalap Gresini: Aldeguer di puncak dan Alex Marquez di posisi ketiga, sementara Pedro Acosta harus puas di tempat kedua.
Posisi empat hingga sepuluh masing-masing ditempati Brad Binder, Marini, Fernandez, Fabio Quartararo, Franco Morbidelli, Fabio Di Giannantonio, dan Alex Rins.
Mandalika, Surga dan Neraka MotoGP
Kemenangan Fermin Aldeguer memang jadi kisah manis yang layak dikenang, tapi di sisi lain, Mandalika lagi-lagi membuktikan dirinya sebagai sirkuit penuh misteri.
Cuaca ekstrem, grip yang berubah-ubah, hingga rentetan crash para bintang, semua menjadi bagian dari daya magis. Termasuk “kutukan Mandalika” bagi Mark Marquez yang belum pernah menyelesaikan sekalipun balapan (finish) di Mandalika dalam 3 seri sejak digelarnya.
Dan kali ini, di tengah kehancuran Ducati dan cedera Marquez, lahirlah raja baru: Fermin Aldeguer, sang anak muda yang menaklukkan Mandalika.
Laporan: Haikal