HALOSULSEL.COM, MAROS - Warga lanjut usia (lansia) di Desa Marumpa, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros kini mendapat kesempatan baru untuk tetap aktif dan produktif.
Pemkab Maros resmi membuka sekolah lansia keempat di wilayah tersebut, menjangkau 40 peserta yang berasal dari desa itu dan sekitarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar, menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul sebagai respons atas tingginya aktivitas masyarakat usia senja di wilayah Marumpa.
Bersama camat dan kepala desa setempat, pihaknya merancang program sekolah lansia sebagai wadah pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup para lansia.
“Melalui sekolah ini, kami ingin mendorong para lansia agar tetap mandiri, sehat secara fisik dan mental, serta terus merasa bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” ujarnya, Kamis, 17 Juli 2025.
Program ini dijalankan selama enam bulan, dengan total 12 kali pertemuan. Materi yang diberikan mencakup aspek kesehatan, keterampilan sosial, dan penguatan mental agar para peserta tetap tangguh menghadapi masa tua.
Saat ini, total sudah ada empat sekolah lansia di Kabupaten Maros, yakni di Kecamatan Turikale (70 peserta), Mandai (40 peserta), dan dua lokasi di Marusu (masing-masing 40 peserta), sehingga keseluruhan peserta telah mencapai 150 orang.
Bupati Maros, Chaidir Syam, menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya hak anak muda, melainkan juga hak warga lanjut usia.
“Kita ingin memastikan para lansia juga mendapatkan haknya dalam pembinaan dan pendidikan, demi meningkatkan kesejahteraan mereka di masa tua,” tegasnya.