Gambar Ilustrasi (AI)
HALOSULSEL.COM, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembukaan 30 fakultas kedokteran baru di berbagai kampus di Indonesia. Langkah ini ditempuh untuk memenuhi kebutuhan dokter umum yang hingga kini masih dinilai kurang.
Hal itu disampaikan Prabowo saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa (26/8).
Selain membuka fakultas kedokteran baru, pemerintah juga menyiapkan 148 program studi (prodi) khusus pendidikan spesialis dan subspesialis pada tahun 2025. Dari jumlah tersebut, 125 prodi untuk spesialis dan 23 lainnya subspesialis.
“Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru. Insya Allah untuk mengejar kebutuhan 70.000 dokter spesialis dan 140.000 dokter umum,” ujar Prabowo.
Ia menekankan, tanpa langkah cepat, Indonesia diperkirakan butuh waktu hingga 35 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter bagi lebih dari 280 juta penduduk.
Prabowo juga mengingatkan bahwa kekurangan tenaga medis bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di Eropa dan Amerika. Karena itu, pemerintah harus bekerja keras agar masyarakat di seluruh pelosok negeri bisa mendapat layanan kesehatan terbaik.
“Kesejahteraan adalah hak seluruh rakyat, termasuk yang miskin dan tinggal di daerah terpencil. Mereka berhak mendapat pelayanan kesehatan terbaik,” tegasnya.
Lebih jauh, Prabowo menyebut pendidikan dan kesehatan merupakan wujud nyata demokrasi. Negara yang berhasil menegakkan demokrasi adalah negara yang mampu memberikan layanan pendidikan dan kesehatan terbaik bagi rakyatnya.
“Kesehatan dan pendidikan yang baik hanya bisa terwujud kalau tidak ada korupsi, manipulasi, dan kebocoran anggaran. Setiap rupiah untuk alat-alat kesehatan harus sampai ke rakyat,” pungkas Presiden Prabowo.(Abdi)
