HALOSULSEL.COM, WAJO -- Dalam hitungan hari, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, akan menjadi pusat perhatian dunia Islam. Pada 2–7 Oktober mendatang, Pondok Pesantren As’adiyah bakal menggelar Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional perdana.
Perhelatan bergengsi ini tak hanya menorehkan sejarah baru bagi Wajo, tetapi juga bagi Indonesia yang dipercaya menjadi tuan rumah pertama ajang skala dunia tersebut. Santri, ulama, hingga cendekiawan dari berbagai negara dijadwalkan hadir untuk bersama-sama merayakan khazanah keilmuan Islam.
Ketua Komisi I DPRD Wajo, Amshar Andi Timbang, menyebut momentum ini sebagai kehormatan besar bagi masyarakat Bumi Lamaddukelleng.
“Didaulat menjadi tuan rumah MQK Internasional adalah sebuah kebanggaan sekaligus amanah berharga. Ini bukan hanya soal Wajo, tapi juga tentang memperlihatkan wajah Indonesia sebagai pusat keilmuan Islam yang ramah, moderat, dan berdaya saing global,” ungkap Amshar.
Ia menambahkan, ajang ini juga menjadi momentum strategis bagi Wajo yang dikenal sebagai Kota Santri untuk menunjukkan peran keilmuannya di tingkat dunia.
“Pesantren memiliki tradisi intelektual yang kokoh. Melalui MQK Internasional, kita ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa Pesantren As’adiyah mampu hadir sebagai ikon pesantren Indonesia sekaligus berkontribusi dalam percaturan keilmuan Islam global,” jelas Ketua Fraksi PKB DPRD Wajo tersebut.
Tak hanya sukses sebagai tuan rumah, Amshar juga berharap As’adiyah mampu menunjukkan prestasi terbaik.
“Kami ingin pesantren kita tidak hanya dikenal sebagai penyelenggara, tetapi juga sebagai bagian penting yang menginspirasi perkembangan ilmu Islam internasional,” tutupnya. (Humas DPRD Wajo)
