Ketgam: Anggota DPRD Wajo, Sudirman Meru (kiri) Amran (tengah) Junaidi Muhammad (kanan) saat menghadiri "Wajo Bershalawat" Opening Ceremony Festival Danau Tempe Tahun Tahun 2025 Kabupaten Wajo, dilapangan Merdeka Sengkang. (Poto: Zahar/Halosulsel)
HALOSULSEL.COM,WAJO -- Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Wajo memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Festival Danau Tempe 2025 yang resmi dibuka oleh Bupati Wajo di Lapangan Merdeka Sengkang, pada Selasa (22/10/2025).
Kegiatan ini diawali dengan Wajo Bershalawat, sebuah acara religius yang menghadirkan lantunan shalawat sebagai ungkapan syukur dan doa bersama bagi kemajuan daerah.
Anggota Komisi I DPRD Wajo, Amran, S.Sos., M.Si, menilai bahwa rangkaian kegiatan tersebut bukan sekadar hiburan dan pertunjukan budaya, tetapi juga mengandung makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Wajo.
“Festival Danau Tempe dan kegiatan Wajo Bershalawat ini adalah bentuk nyata bagaimana masyarakat Wajo menjaga harmoni antara budaya lokal dan nilai-nilai keislaman. Ini patut diapresiasi karena memperlihatkan bahwa pembangunan daerah dapat berjalan seiring dengan penguatan spiritual dan pelestarian tradisi,” ujar Amran usai mengikuti "Wajo Bershalawat" Opening Ceremony Festival Danau Tempe Tahun Tahun 2025 Kabupaten Wajo.
Menurutnya, kegiatan seperti ini juga menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi masyarakat sekaligus memperkenalkan potensi wisata dan kearifan lokal Wajo kepada khalayak luas.
Selain itu, Amran juga menegaskan bahwa kegiatan berbasis budaya dan keagamaan seperti Festival Danau Tempe harus terus mendapat dukungan lintas sektor, termasuk dari pemerintah daerah dan lembaga legislatif.
“Komisi I DPRD Wajo melihat bahwa kegiatan ini bukan hanya event tahunan, tapi juga media edukasi dan penguatan identitas daerah. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi agenda unggulan yang membawa manfaat bagi masyarakat,” tambah Ketua DPRD Partai Gelora Wajo.
Festival Danau Tempe 2025 menampilkan berbagai kegiatan seperti pagelaran budaya, pameran UMKM, lomba seni tradisional, serta kegiatan sosial dan keagamaan.
Pembukaannya dengan Wajo Bershalawat menjadi simbol bahwa semangat masyarakat Wajo dibangun atas dasar nilai religius, kebersamaan, dan kecintaan terhadap budaya sendiri. (Humas DPRD Wajo)
