HALOSULSEL.COM, WAJO -- Lapangan Merdeka Sengkang, Senin (6/10/2025) malam, menjadi saksi berakhirnya perhelatan akbar Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 dan Internasional ke-1.
Malam penuh syukur dan haru itu turut dihadiri Bupati Wajo, Andi Rosman, bersama Wakil Bupati, Baso Rahmanuddin, serta ribuan tamu undangan dari berbagai daerah dan negara.
Tampak hadir pula, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Amin Suyitno, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Dr. Basnang Said, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, jajaran Kemenag kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, unsur Forkopimda, dan jajaran OPD Pemkab Wajo.
Ajang prestisius yang digelar di Pesantren As’adiyah Sengkang ini resmi menobatkan delegasi Jawa Tengah sebagai juara umum kafilah provinsi. Seluruh tahapan lomba pun rampung dengan sukses, meninggalkan kesan mendalam bagi peserta dari 34 provinsi dan 10 negara sahabat.
Kami Bangga dan Terhormat Jadi Tuan Rumah
Dalam sambutannya, Bupati Wajo, Andi Rosman mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas suksesnya pelaksanaan MQK berskala nasional dan internasional di Kabupaten Wajo.
“Sebagai tuan rumah, kami merasa sangat bangga dan terhormat. Alhamdulillah, semua berjalan lancar,” ujarnya.
Andi Rosman tak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan ini mulai dari panitia, aparat, hingga masyarakat yang menyambut para tamu dengan penuh kehangatan.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja sama dan kolaborasi kita semua, dari pusat hingga daerah. Terima kasih atas dukungan dan partisipasi seluruh elemen,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf bila selama pelaksanaan masih ada kekurangan.
“Kami mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan. Semoga seluruh kafilah membawa kesan positif tentang Wajo ketika kembali ke daerah dan negaranya masing-masing,” tuturnya.
Wajo Cetak Sejarah Dunia
Sementara itu, Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof. Amin Suyitno, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Wajo.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras. MQK ini bukan sekadar lomba, tapi bagian dari fungsi pendidikan pesantren sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019. Dan malam ini, Wajo telah mencetak sejarah dunia,” tegasnya.
Ia berharap semangat keilmuan yang tumbuh dari MQK dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai ilmu dan kitab kuning.
Lebih dari Sekadar Lomba
Senada dengan itu, Wakil Bupati Wajo, H Baso Rahmanuddin, menilai MQK bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan momentum memperkuat nilai-nilai keilmuan Islam.
“MQK ini memperkuat semangat keilmuan dan ukhuwah di tengah masyarakat. Terima kasih kepada seluruh panitia, peserta, dan masyarakat Wajo yang telah menyambut tamu dengan penuh keramahan,” ucapnya.
Sementara Kepala Kemenag Wajo menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan MQK adalah bukti nyata sinergi antara Pemerintah Daerah dan Kementerian Agama.
“Dukungan penuh dari Pemkab Wajo dan seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci sukses kegiatan ini,” ungkapnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan penghargaan khusus kepada Pemerintah Kabupaten Wajo atas keberhasilannya menjadi tuan rumah perhelatan MQK Nasional ke-8 dan Internasional ke-1 yang berjalan lancar, tertib, dan penuh makna.
Malam itu, sorak gembira dan rasa haru bercampur menjadi satu. Wajo bukan hanya sukses menggelar event berskala dunia tapi juga berhasil menunjukkan pada Indonesia dan dunia bahwa Bumi Lamaddukelleng mampu menjadi tuan rumah yang ramah, religius, dan berkelas. (*)
