HALOSULSEL.COM, MAROS - Sebanyak 295 penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Maros secara sukarela mengundurkan diri dari daftar penerima manfaat.
Mereka dianggap telah mengalami peningkatan ekonomi dan dinilai tidak lagi layak menerima bantuan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar, menyebut pengunduran diri ini hasil dari pendampingan rutin tim PKH di lapangan.
“Tim pendamping hanya memberikan gambaran. Jika peserta sudah berada pada tahap peningkatan ekonomi dan dinilai tidak layak menerima, mereka membuat surat pengunduran diri,” jelasnya, Kamis (6/11/2025).
Zulkifli menegaskan, tujuan PKH adalah membantu keluarga miskin keluar dari lingkaran kemiskinan — bukan menjadikan mereka sebagai penerima bantuan seumur hidup.
“Penerima manfaat harus memberi kesempatan kepada keluarga lain yang lebih membutuhkan ketika sudah mandiri,” ujarnya.
Sebagai langkah memperkuat transparansi, Dinsos Maros merencanakan pemasangan stiker khusus di rumah-rumah penerima bantuan PKH mulai tahun depan. Program tersebut tinggal menunggu penganggaran.
“Pemasangan stiker ini agar masyarakat tahu siapa saja yang masih terdaftar sebagai penerima bantuan,” tambahnya.
Saat ini, total penerima PKH di Kabupaten Maros berjumlah 17.702 keluarga. Mereka berasal dari kategori desil 1 hingga 4, yaitu kelompok dengan tingkat kesejahteraan terendah berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Bupati Maros, Chaidir Syam, mengapresiasi langkah ini dan menegaskan pentingnya bansos dalam menjaga ketahanan pangan warga kurang mampu.
“Pemerintah daerah akan terus mengawal agar bantuan tersalur tepat waktu dan tepat sasaran,” tegasnya.
