Keterangan Gambar: Ilustrasi (net)


HALOSULSEL.COM, MAKASSAR -- Kasus dugaan pengeroyokan terhadap siswa SD Muhammad Raja Afnan yang berujung kematian pada hari Jumat (30/5) di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, Sulawesi Selatan memasuki babak baru.

Penyidik Satuan Reskrim Polrestabes Makassar mengaku telah memeriksa enam saksi terkait dengan kasus tersebut

"Masih enam orang diperiksa karena keterangannya sudah maksimal. Jadi, untuk apa banyak saksi kalau sudah pemeriksaan maksimal," tutur Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana di kutip dari Antara, Rabu (24/6)

Sejauh ini, menurut dia, penanganan kasus tersebut berlanjut untuk segera mendapat titik terang, termasuk dengan penetapan status tersangka.

"Pekan ini mudah-mudahan ada follow up (tindak lanjut dari penyidik)," papar mantan Kapolsek Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung ini.

Sejauh ini, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor) setelah korban diautopsi oleh tim dari di Rumah Sakit Bayangkara. Selanjutnya dilakukan tindakan lanjut pendalaman kasus.

"Jadi, ada beberapa organ tubuh yang diautopsi pihak rumah sakit, lalu dikirim ke labfor. Sekarang masih menunggu hasil labnya. Jadi, nanti biar sinkron hasil autopsinya dan labnya juga," kata mantan Kanit 2 Subdit 1 Ditreskrimum Polda Lampung tersebut.

Sebelumnya, seorang murid kelas VI SDN Maccini Sawah Satu, Kota Makassar bernama Muhammad Raja Afnan meninggal dunia, Jumat (30/5), setelah mendapatkan perawatan selama 5 hari di tiga rumah sakit berbeda, diduga usai dikeroyok temannya.

"Sebelum meninggal di rumah sakit, saya tanya, siapa yang pukul Nak? Afnan bilang teman. Saya tanya berapa orang? Dia tidak bilang, tetapi kasih naik jarinya tiga," ujar bibi korban Desma di Makassar, Sabtu (31/5).

Saat ditanyakan lebih dalam siapa saja yang menganiaya, korban menyebutkan ada dua orang murid SD dan satu orang siswa SMP. Meski demikian, korban tidak menyebut namanya, tetapi mengenal para terduga pelaku.

Kejadian dugaan penganiayaan secara bersama-sama tersebut terjadi pekan lalu setelah korban mengikuti ujian akhir di SDN Maccini Sawah Satu.

Ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Korban diduga mengalami sakit bagian dada, dan terdapat luka lebam di beberapa bagian tubuhnya, serta luka bekas bekas sulutan rokok.

Korban sempat dibawa ke tiga rumah sakit, yakni RS Pelamonia, RS Sitti Fatimah, dan dirujuk ke RSI Faisal.

Karena kondisinya kian menurun, korban mengembuskan napas terakhir di RSI Faisal.

Dari Diagnosis awal, korban diduga menderita penyakit tifus disertai demam berdarah sebelum meninggal dunia.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah dibawa ke rumah duka, Jalan Maccini Gusung, Setapak 8, Kecamatan Makassar untuk disemayamkan.

Guna memastikan kematian korban, selanjutnya dibawa ke RS Bayangkara Makassar untuk diautopsi. (*)