Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Menag RI Buka MQKI di Wajo: Ini Adalah Hari Bersejarah, Kita Menapaki Golden Age Islam

Zahar Zha
Kamis, 02 Oktober 2025
Last Updated 2025-10-02T09:44:39Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

Ketgam: Menag RI, Prof Dr Nasaruddin Umar saat memberikan sambutan pada Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) di Ponpes Macanan As'adiyah Kabupaten Wajo. 

HALOSULSEL.COM, WAJO --
Suasana penuh khidmat sekaligus meriah menyelimuti Kampus III Pesantren As’adiyah, Macanang, Kabupaten Wajo, Kamis (2/10/2025). 


Ribuan pasang mata menyaksikan secara langsung Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Dr Nasaruddin Umar, membuka Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) untuk pertama kalinya di Indonesia.


Sebanyak 789 peserta dari berbagai negara hadir setelah melewati proses seleksi panjang. Mereka akan berkompetisi dalam ajang bergengsi ini, yang bukan hanya sekadar lomba membaca kitab klasik, tetapi juga ruang perjumpaan ulama, santri, dan akademisi lintas bangsa.


Acara pembukaan berlangsung megah. Alunan orkestra lagu-lagu Islami dan Bugis-Makassar berpadu dengan tarian tradisional santriwati As’adiyah, menghadirkan harmoni budaya lokal dengan nuansa keilmuan Islam. Sorak dan tepuk tangan ribuan masyarakat yang hadir menjadikan momentum ini terasa semakin istimewa.


Dalam sambutannya, Prof Nasaruddin Umar tak menyembunyikan rasa syukur dan bangganya. Menurutnya, MQKI adalah ikhtiar besar dalam menghidupkan kembali semangat keilmuan Islam yang pernah membawa dunia ke masa kejayaan.


“Hari ini adalah hari bersejarah, khususnya bagi Kota Sengkang, tempat Pondok Pesantren As’adiyah berdiri. Dari sinilah kita, insyaAllah, mulai menapaki anak tangga menuju The Golden Age of Islamic Civilization,” ucapnya penuh semangat.


Ia pun menyinggung kembali peradaban Islam di masa Khalifah Harun al-Rasyid di Baghdad, yang melahirkan para ilmuwan besar. Dari Al-Khawarizmi sang bapak matematika, Ibnu Sina bapak kedokteran, hingga filsuf Al-Farabi dan Ibnu Rusyd yang karyanya menjadi rujukan dunia hingga kini.


Prof Nasaruddin berharap, MQKI bisa melahirkan kembali generasi cendekiawan muslim yang mampu memberi kontribusi besar bagi dunia. “Kita pernah mengalami masa Golden Age. Semoga melalui kegiatan ini, cahaya itu bisa kembali kita hidupkan,” tambahnya.


Kehadiran sejumlah tokoh penting semakin menegaskan betapa besar perhatian terhadap ajang internasional ini. Tampak hadir Prof Dr Said Agil Husin Al Munawwar (Menteri Agama RI 2001–2004), Prof Dr Suyitno (Dirjen Pendidikan Islam), perwakilan dari 10 negara Asia Tenggara, hingga delegasi 34 provinsi di Indonesia.


Dari Sulawesi Selatan sendiri hadir Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Kolonel Inf Ryan (mewakili Pangdam XIV/Hasanuddin), Bupati Wajo Andi Rosman, Wakil Bupati dr Baso Rahmanuddin Makkaraka, Ketua DPRD Wajo, Ir Firmansyah Perkesi, Kapolres AKBP Muhammad Rosid Ridho, Kajari Andi Usama Harun, hingga para pimpinan lembaga peradilan dan tuan rumah, Pondok Pesantren As’adiyah.


Dengan dukungan besar dari berbagai pihak, MQKI di Wajo bukan hanya sekadar perlombaan. Lebih dari itu, ia menjadi simbol kebangkitan tradisi keilmuan Islam dan harapan akan lahirnya kembali kejayaan peradaban. (Red)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Iklan