HALOSULSEL.COM, WAJO -- Kondisi duiker di Jalan Belibis, Kelurahan Wiringpalennae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, semakin memprihatinkan. Kerusakan yang terus memburuk berpotensi memutus akses jalan vital bagi masyarakat dan pengangkutan hasil pertanian.
Anggota DPRD Wajo, Fery Surachmat, menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi tersebut. "Sudah membahayakan, karena bagian bawah duiker tidak lagi memiliki penyangga," kata Fery, Senin (24/3/2025).
Meski penanganan jalan bukan sepenuhnya kewenangan Komisi IV, Fery menekankan bahwa dirinya tetap merasa bertanggung jawab sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan I, Kecamatan Tempe.
Ia telah menyuarakan masalah ini melalui Musrenbang dari tingkat kelurahan hingga kabupaten, agar segera mendapatkan perhatian dan penanganan.
Menurutnya, Jalan Belibis menjadi jalur satu-satunya bagi truk pengangkut hasil panen petani, sementara wilayah Wiringpalennae didominasi oleh hamparan persawahan.
"Saya khawatir jika kerusakan ini tidak segera ditangani, bisa memakan korban. Bayangkan jika jalan beton tiba-tiba patah saat dilewati kendaraan berat, seperti truk pengangkut gabah puluhan ton," kata legislator dari PKB ini.
Tokoh masyarakat setempat, Baso Edi, menambahkan, kerusakan duiker sudah terjadi selama tiga tahun dan belum pernah mendapat penanganan serius. "Kerusakan semakin parah saat banjir melanda pada 2024. Sungai Walennae yang berada hanya 10–20 meter dari jalan, meluap dan merusak tiang penyangga duiker," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Wajo, Nasi Pameneri, memastikan bahwa kerusakan duiker tersebut sudah mendapat perhatian.
"Survei sudah dilakukan dan masuk dalam program pengerjaan tahun 2025. Setelah proses efisiensi selesai, semua kegiatan fisik akan segera dilaksanakan," tutupnya. (Humas DPRD Wajo)