HALOSULSEL.COM, JAKARTA -- Suasana hangat penuh kekeluargaan menyelimuti Balai Pertemuan BPSDM Kemendagri, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (21/9/2025).
Ratusan warga Wajo perantau dari berbagai daerah tumpah ruah dalam acara Tudang Sipulung yang dirangkaikan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M, yang digelar Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Wajo (BPP KKW).
Hadir secara khusus Bupati Wajo Andi Rosman dan Wakil Bupati Wajo Baso Rahmanuddin yang disambut hangat oleh warga KKW di rantau.
Acara ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga wadah mempererat kebersamaan, memperkuat identitas kultural, dan meneguhkan komitmen berkontribusi untuk tanah kelahiran.
Dalam sambutannya, Bupati Andi Rosman mengajak seluruh warga KKW menjadikan Tudang Sipulung sebagai agenda nasional yang rutin digelar.
“Mari jadikan momentum ini sebagai wadah sinergi. Wajo memiliki kekayaan alam di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. Dengan SDM hebat asal Wajo yang tersebar di seluruh Indonesia, kita bisa bersama-sama memberi kontribusi nyata bagi kemajuan daerah,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum KKSS Laksamana Muda TNI Dr Abdul Rivai Ras, yang hadir mewakili Ketua Umum BPP KKSS Andi Amran Sulaiman, menyampaikan pesan penting.
“KKW jangan hanya sekadar berkumpul dan seremonial. Kita ingin perantau Wajo berkontribusi lebih besar, baik untuk bangsa maupun daerah, khususnya Sulsel dan Wajo. Tradisi keagamaan seperti Maulid ini adalah identitas kultural yang harus kita jaga,” tegasnya.
Senada, Ketua Umum KKW Dr Amran Jamaluddin menambahkan bahwa pihaknya tengah mendata tokoh-tokoh potensial dari berbagai bidang untuk digerakkan memberi kontribusi lebih besar.
“Kebersamaan dan kerukunan menjadi modal utama. Kita ingin warga Wajo di rantau terus berperan aktif, baik dalam pembangunan maupun menjaga nilai budaya,” jelasnya.
Acara semakin bermakna dengan peluncuran Yayasan KKW Sejahtera Bersama dan rencana penerbitan buku “Inspirasi Bugis Wajo untuk Indonesia” yang mendokumentasikan kiprah perantau Wajo di berbagai bidang.
Ketua Panitia, Syamsiah Badruddin, menegaskan bahwa langkah ini menjadi ikhtiar agar kontribusi warga Wajo tak hanya dikenang, tetapi juga diwariskan untuk generasi berikutnya.
Tak hanya tokoh formal, tetapi masyarakat umum dan berbagai elemen pengurus KKSS turut hadir, membuat suasana terasa akrab dan penuh rasa persaudaraan.
Momentum Tudang Sipulung dan peringatan Maulid Nabi kali ini membuktikan bahwa meski jauh di perantauan, warga Wajo tetap erat bersatu, menjaga tradisi, dan tidak melupakan kampung halaman.
(Humas Pemkab Wajo)