HALOSULSEL.COM, WAJO -- Suara kedamaian datang dari Pdt. Davìd Ronald Talugo, gembala Jemaat Imanuel Gereja Pantekosta di Indonesia, Sengkang. Ia menyampaikan pesan persaudaraan sekaligus apresiasi kepada aparat kepolisian, khususnya Polres Wajo, yang dinilai mampu menjaga situasi tetap kondusif di tengah dinamika aksi unjuk rasa mahasiswa, buruh, pengemudi ojek online, dan pelajar sejak akhir Agustus lalu.
Dalam keterangannya, Pdt. Davìd menekankan bahwa kebebasan berpendapat adalah hak rakyat yang dijamin undang-undang. Namun, ia berharap penyampaian aspirasi tetap dilakukan secara damai, tertib, dan bermartabat.
“Penyampaian aspirasi adalah hak rakyat, namun tetap harus dilakukan dengan tertib dan bermartabat,” ujarnya penuh harap. Minggu (21/9/2025).
Ia pun menyayangkan adanya pihak-pihak yang berusaha menunggangi aksi dengan tujuan memecah belah bangsa hingga memicu tindakan anarkis. Menurutnya, hal itu justru mencederai nilai demokrasi yang seharusnya dijaga bersama.
“Kita bersyukur karena aparat, khususnya Polres Wajo, cepat bertindak menjaga suasana agar tidak melebar menjadi kerusuhan,” tambahnya.
Lebih jauh, Pdt. Davìd menegaskan bahwa pelaku provokasi bukanlah bagian dari masyarakat tulus yang ingin menyampaikan aspirasi. Karena itu, pihaknya mendukung langkah kepolisian dalam mengusut dan menindak tegas aktor-aktor di balik tindakan anarkis tersebut.
Meski begitu, ia juga mengingatkan pentingnya evaluasi berkelanjutan agar penanganan unjuk rasa ke depan lebih humanis, berpihak pada rakyat, dan mencerminkan semangat pelayanan publik.
Di akhir pesannya, Pdt. Davìd mengajak seluruh elemen bangsa untuk menempatkan persatuan dan kedamaian di atas kepentingan kelompok.
“Demokrasi hanya akan tumbuh sehat bila kita menjaganya bersama dengan hati yang damai,” tuturnya.
(KASI HUMAS POLRES WAJO)
