 |
| Ketgam: Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Taruna Ikrar dan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Foto : Humas Pemprov Sulsel) |
HALOSULSEL.COM, MAKASSAR --Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk pendirian Politeknik POM di Kawasan Pucak, Kabupaten Maros.
Dalam kerja sama ini, Pemprov Sulsel mendapatkan kuota afirmasi minimal 10 persen bagi siswa-siswi berprestasi untuk diterima di politeknik tersebut.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah Sulsel dan Indonesia.
"Insya Allah kami Pemprov Sulsel akan mendapatkan minimal 10 persen kuota afirmasi bagi siswa-siswi berprestasi dari SMA dan SMK se-Sulsel untuk melanjutkan pendidikan di politeknik ini," ujarnya, Kamis (4/9/25).
Lulusan politeknik ini juga berpeluang besar mendapatkan ikatan dinas, dengan sekitar 50 persen dari total lulusan yang akan direkrut sebagai tenaga penyuluh BPOM di seluruh Indonesia.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kemajuan pendidikan dan penguatan pengawasan obat dan makanan di Indonesia.
Politeknik POM ini menjadi lembaga pendidikan pertama di Indonesia Timur yang fokus pada pengawasan obat dan makanan, dengan estimasi anggaran mencapai Rp1,7 triliun. Pemprov Sulsel dan BPOM RI berharap proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi peningkatan investasi SDM Sulsel dan Indonesia. (Hamda)
