Drama Empat Gol di Final
Inter Miami langsung menggebrak sejak awal pertandingan. Baru delapan menit berjalan, tekanan dari Tadeo Allende lewat umpan silangnya membuat Edier Ocampo melakukan antisipasi keliru yang justru berujung gol bunuh diri. Skor 1-0 untuk Miami.
Whitecaps tak tinggal diam. Pada menit ke-60, Ali Ahmed melepaskan tembakan akurat dari sisi kiri kotak penalti dan membuat kedudukan kembali imbang 1-1.
Namun Inter Miami kembali memimpin sepuluh menit berselang. Rodrigo De Paul memanfaatkan umpan terobosan yang sangat matang dan mengarahkan bola ke pojok kiri gawang, mengubah skor menjadi 2-1.
Memasuki waktu tambahan, Allende memastikan kemenangan dengan gol ketiga setelah menerima bola lob dari tengah. Chase Stadium pun bergemuruh—Inter Miami di ambang sejarah.
Messi, Motor Serangan yang Tak Pernah Padam
Meski tak mencetak gol, Lionel Messi tetap menjadi tokoh sentral di final ini. Dua assist yang ia suguhkan menjadi kunci terciptanya gol De Paul dan Allende.
Messi menunjukkan kelasnya sebagai pengatur ritme permainan. Pergerakannya, visi bermain, dan kreativitasnya membuat Inter Miami terus berada dalam kontrol sepanjang laga.
Sang kapten juga menutup musim dengan statistik luar biasa 35 gol dan 23 assist sepanjang MLS 2025, termasuk babak play-off hingga final.
Rekor Baru La Pulga
Kemenangan ini menambah daftar prestasi Messi. Ia kini menjadi satu dari hanya tiga pemain yang pernah meraih gelar MLS dan Piala Dunia, bersama dua rekannya di Inter Miami, Sergio Busquets dan Rodrigo De Paul.
Busquets merupakan juara dunia 2010 bersama Spanyol, sementara De Paul menjuarai Piala Dunia 2022 bersama Messi.
Dengan tambahan trofi MLS Cup 2025, koleksi gelar Messi kini mencapai 47 trofi, menjadikannya salah satu pemain dengan jumlah gelar terbanyak sepanjang sejarah sepak bola.
Inilah Messi di usia yang terus bertambah, pengaruhnya tak pernah pudar. Inter Miami kembali juara, dunia kembali bersaksi. (*)
